Biografi Ibnu Muqlah

Bagikan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Ibnu muqlah merupakan nama yang ‘wajib’ diketahui oleh setiap kaligrafer. Untuk mencari siapa beliau, tidak terlalu sulit. Bahkan sudah sangat banyak artikel membahas tentang biografi Ibnu Muqlah. Karena itu, sedikit ulasan berikut ini kami harap bisa menjadi pelengkap dari informasi yang sudah ada.

Nama lengkap Ibnu Muqlah adalah Muhammad bin Ali bin al-Husain Ibnu Muqlah. Kaligrafer era Daulah Abbasiyah yang tidak perlu diperkenalkan lagi karena kemasyhurannya. Lahir pada hari Kamis setelah ashar, pada akhir bulan Sawwal 272 H di Baghdad, meninggal pada hari Ahad, 10 Syawwal 328 H. Ibnu Muqlah adalah pemilik gagasan untuk mengubah bentuk khot dari kufi menjadi ‘bentuk dasar’ dari jenis khot yang kita lihat saat ini. Meskipun demikian, beliau juga bisa disebut sebagai penerus seorang kaligrafer pada akhir era Daulah Umawiyah yang bernama Quthbah Muharrar, karena usaha untuk memperbaiki dan mengubah khot kufi menjadi lebih indah, telah ada sejak akhir Daulah Umawiyah.

Ibnu Muqlah dalam mengubah khot Hijazi menjadi bentuk yang lebih indah dan lentur seperti yang kita lihat saat ini, telah melakukan perhitungan secara geometris untuk setiap bentuk huruf dengan titik sebagai ukuran. Ibnu Muqlah belajar khot kepada al-Ahwal al-Muharrar, bersama saudaranya, Abdullah bin Muqlah yang wafat sepuluh tahun setelahnya. Salah satu bukti kepiawaiannya dalam menulis, Ibnu Muqlah telah menyalin mushaf sebanyak dua kali.

Ibnu Muqlah menyebutkan bahwa pondasi tulisan yang benar serta indah bentuknya minimal ada lima hal, yang lebih populer dengan husnu at-tasykil :

  1. Taufiyah : yaitu memenuhi hak setiap bagian huruf dengan bentuk tertentu sebagai mana mestinya. Seperti bentuk melengkung, lurus, miring dan sebagainya.
  2. Itmam : yaitu memberi hak pada setiap huruf dengan ukuran yang telah ditentukan. Seperti panjang, pendek, tebal dan tipis.
  3. Ikmal : yaitu menyempurnakan bentuk pada huruf (taufiyah) dengan kadar yang benar dan rasio yang tepat.
  4. Isyba‘ : yaitu memberikan setiap huruf bagian tebal dan tipis sebagaimana mestinya. Pada bagian tertentu yang semetinya sama ditulis dengan ketebalan sama dan tidak berbeda-beda. Demikian pula pada huruf yang semestinya tipis, maka haknya pun harus sempurna ditulis dengan tipis.
  5. Irsal : yaitu menulis dengan tangan yang lancar dan tidak terputus-putus di beberapa bagian dikarenakan gemetar atau sengaja berhenti karena sebab lainnya.
Karya Dari Sang Kaligrafer Ibnu Muqlah

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Ibnu Muqlah merupakan penulis perjanjian antara kaum muslimin dan romawi, tulisan tersebut diletakkan pada gereja Konstantin. Pada hari-hari besar, tulisan tersebut dipamerkan kepada khalayak karena keindahan tulisannnya, dan ditetapkan sebagai salah satu hiasan pada tempat suci bangsa Romawi.

Ibnu Muqlah lebih dikenal dengan gelar “al-wazir” yang berarti menteri. Gelar tersebut disematkan karena beliau pernah menjadi menteri dari pada masa tiga khalifah pemerintahan Bani Abbasiyah, di antaranya adalah Muqtadir Billah, kemudian al-Qahir Billah, lalu Arradhi Billah. Sementara nama “muqlah” yang berarti bola mata, diambil dari nama ibunya. Dimana ketika kecil, kakeknya selalu menimang sang ibu dan mengatakan “ya muqlata abiiha”. Sebutan muqlah inilah yang kemudian beliau warisi dari sang Ibu, sehingga kaligrafer besar kita, Muhammad bin Ali bin al-Husain lebih dikenal hingga saat ini dengan sebutan Ibnu Muqlah.

Selain kaligrafer yang mempunyai sumbangsih sangat besar, yaitu arsitek huruf yang merubah tulisan arab dari bentuk kufi menjadi bentuk lentur dan mempunyai ukuran titik seperti yang kita lihat sekarang, beliau juga seorang penyair handal, ahli pidato, dan sastrawan ulung. Di antara murid Ibnu Muqlah yang belajar khot darinya adalah ; Muhammad bin Asad al-Katib (w.410) dan Muhammad as-Samsamani. Dari Muhammad bin Asad al-Katibini, Ali Ibnu Hilal yang lebih dikenal sebutan Ibnu al-Bawwab belajar khot.

Sumber: Ahmad Shabri Zaid, Tarikh Khat Arabiy, Darul Fadhilah, (Kairo: 1998) hal. 41, diterjemahkan oleh Bagus Adi Prayogo.

Berita Terbaru

News

PPDB Pesantren Kaligrafi SAKAL 2024/2025 Telah Dibuka !!! Segera Daftarkan diri Anda

Pesantren Sakal merupakan lembaga pendidikan kaligrafi metode klasik (taqlidi) dengan kurikulum pembelajarannya yang sistematis dan mudah dipelajari, serta pemberian ijazah pada setiap jenis khatnya. Pesantren Sakal selalu menerapkan pembelajaran yang konsisten, turun temurun yang di jaga selalu melalui sanad keilmuan dari para tokoh kaligrafer terdahulu hingga sekarang.

Baca Selengkapnya >>