Khat kufi merupakan jenis khat tertua yang hingga kini masih digunakan serta dilestarikan. Bentuknya yang kaku serta tidak berharokat memiliki daya tarik tersendiri bagi para khattat dan penikmatnya.
Secara garis besar khat kufi terbagi menjadi 2 jenis:
- Kufi kitabi
Yaitu khat kufi yang sederhana, mendatar, tidak menumpuk dan ditulis langsung dengan menggunakan pena. Seperti namanya, khat kufi ini digunakan pada penulisan sehari hari, serta untuk menulis teks teks keagamaan seperti kitab kitab dan mushaf Al Qur’an. - Kufi Tazzini
Khat kufi jenis ini digunakan untuk kebutuhan dekoratif sperti menghias masjid, bangunan, dsb. Adapun cara pembuatanya yaitu dengan di gambar terlebih dahulu. Setidaknya kufi tazzini terbagi mnjadi 3 macam:
a) Kufi Muwarraq
Yaitu khat kufi yang pada akhir hurufnya ditambahkan tunas serta dedaunan guna mempercantik bagianya.
Contoh tertua khat kufi jenis ini bisa dijumpai pada Masjid Nayin yang terletak di Iran.
b) Kufi Muzahraf
Yaitu khat kufi yang ditambahkan zuhrufah (Ornament) pada ruang kosong yang menyebar dalam kalimat.
Khat kufi jenis ini biasanya digunakan pada penulisan nama nama surat dalam Al-Qur’an.
c) Kufi Madzfur
Anyaman atau kepang menjadi ciri khas khat kufi jenis ini. Bagian bagian huruf yang tegak sengaja di anyam sedemikian rupa untuk menambah keindahanya.
![](https://i0.wp.com/sakalkaligrafi.com/wp-content/uploads/2022/09/Untitled-1-1024x1024.png?resize=768%2C768&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/sakalkaligrafi.com/wp-content/uploads/2022/09/Untitled-2-1.png?resize=842%2C625&ssl=1)
Sumber: Muhyiddin Serin, Shan’atina Al Khattiyah, Tarikhuha-Lawazimuha-wa adawatuha-namadzijuha, hal 62.
Penulis: Bukhori Ibnu Athoillah